Jakarta (LIGA335) — Upaya Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) untuk meredakan ketegangan antara Kamboja dan Thailand kembali menemui jalan buntu. Hingga berakhirnya rangkaian pertemuan terbaru di tingkat kawasan, belum tercapai kesepakatan konkret yang mampu menurunkan eskalasi dan menyatukan posisi kedua negara.
Sumber diplomatik menyebutkan perbedaan pandangan mendasar terkait isu perbatasan dan mekanisme penyelesaian menjadi penghambat utama. Meski kedua pihak menyatakan komitmen pada penyelesaian damai, belum ada langkah teknis bersama yang disepakati untuk meredakan ketegangan di lapangan.
Beda Sikap Jadi Kendala
Thailand menekankan pentingnya penyelesaian melalui jalur bilateral dan menolak adanya tekanan terbuka dalam forum multilateral. Sebaliknya, Kamboja mendorong peran yang lebih aktif dari ASEAN sebagai penjamin stabilitas kawasan. Perbedaan pendekatan ini membuat perumusan pernyataan bersama menjadi sulit dicapai.
Seorang diplomat kawasan mengatakan, “ASEAN menghadapi tantangan klasik antara prinsip non-intervensi dan tuntutan untuk bertindak lebih tegas menjaga stabilitas.”
Ujian Sentralitas ASEAN
Kegagalan mencapai terobosan kembali menyoroti keterbatasan ASEAN dalam menangani konflik antaranggota. Prinsip musyawarah dan konsensus yang menjadi fondasi organisasi kerap memperlambat pengambilan keputusan saat kepentingan nasional bertabrakan.
Pengamat menilai situasi ini menguji sentralitas ASEAN di tengah meningkatnya dinamika geopolitik dan keterlibatan pihak eksternal yang menawarkan mediasi alternatif.
Dampak bagi Stabilitas Kawasan
Meski belum berkembang menjadi konflik terbuka, ketegangan berkepanjangan berpotensi memengaruhi stabilitas keamanan dan kepercayaan ekonomi di kawasan. Negara-negara anggota lain mendorong kedua pihak menahan diri dan menjaga komunikasi agar insiden tidak meningkat.
ASEAN menegaskan akan terus membuka ruang dialog dan mendorong upaya diplomasi lanjutan, baik melalui pertemuan tingkat menteri maupun mekanisme khusus jika diperlukan.
Menanti Langkah Lanjutan
Dengan belum tercapainya kesepakatan, perhatian kini tertuju pada langkah lanjutan Bangkok dan Phnom Penh—apakah memilih memperkuat dialog bilateral atau kembali meminta fasilitasi kawasan. Bagi ASEAN, tantangannya adalah menemukan formula yang efektif untuk menjaga perdamaian tanpa melanggar prinsip dasar organisasi.



