Home / News / OPS-SEL AKUI: Akses Jalan dan Pasokan Listrik Jadi Tantangan Utama Pemulihan Koneksi Pasca-Bencana

OPS-SEL AKUI: Akses Jalan dan Pasokan Listrik Jadi Tantangan Utama Pemulihan Koneksi Pasca-Bencana

JAKARTA, DETIKINET (delapantoto) — Operator seluler (Opsel) nasional mengakui bahwa upaya pemulihan jaringan komunikasi di wilayah yang baru dilanda bencana alam, seperti banjir dan longsor di Sumatera, menghadapi dua tantangan krusial: pasokan listrik yang terputus dan akses jalan yang lumpuh. Kendala ganda ini secara signifikan menghambat kecepatan teknisi untuk menormalkan kembali Base Transceiver Station (BTS) yang down.

Pengakuan ini disampaikan dalam forum koordinasi bersama Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), menekankan perlunya sinergi infrastruktur.


I. Hambatan Ganda: Listrik dan Akses Logistik

 

Juru Bicara Asosiasi Telekomunikasi Seluler Indonesia (ATSI), [Simulasi: Budi Setiawan], menjelaskan bahwa meskipun BTS memiliki cadangan daya (baterai dan generator), kerusakan infrastruktur fisik pasca-bencana menciptakan rantai masalah yang sulit diatasi:

  • Masalah Listrik (PLN): Ketika pasokan listrik dari PLN padam total akibat banjir atau kerusakan gardu, BTS beralih menggunakan generator. Namun, baterai generator hanya bertahan beberapa jam.

  • Akses Jalan Terputus: Ini adalah masalah terberat. Longsor dan putusnya jembatan (seperti yang terjadi di Padang Pariaman/Sumbar) menghalangi tim teknis untuk mencapai lokasi BTS terpencil, baik untuk perbaikan alat yang rusak maupun untuk mengisi ulang bahan bakar generator.

  • Kebutuhan Logistik: Tanpa akses jalan yang memadai, pengiriman perangkat keras baru atau spare parts menjadi mustahil, memperpanjang durasi pemadaman jaringan.

“Kami bisa mengirim teknisi, tetapi jika akses jalan tertutup total atau generator kehabisan bahan bakar di lokasi terisolasi, pemulihan koneksi pasti akan sangat lambat. Listrik dan akses jalan adalah urat nadi pemulihan koneksi,” ujar [Simulasi: Budi Setiawan].

II. Upaya Mitigasi dan Solusi Darurat

 

Untuk mengatasi tantangan ini, operator seluler dan pemerintah daerah melakukan upaya bersama:

  1. Genset Mobile dan Satelit: Opsel mengerahkan generator set (genset) mobile dan teknologi satelit (VSAT) untuk memberikan koneksi darurat di posko-posko pengungsian utama.

  2. Sinergi TNI/Polri: Meminta bantuan TNI dan Polri untuk memberikan pengawalan dan akses jalur evakuasi bagi tim teknisi dan logistik BBM menuju lokasi BTS kritis.

  3. Prioritas Akses: Opsel berkoordinasi dengan Dinas PUPR daerah untuk memprioritaskan pembukaan jalur yang mengarah ke BTS utama agar pemulihan jaringan dapat segera dilakukan.

Masyarakat diimbau untuk bersabar karena pemulihan jaringan komunikasi sangat bergantung pada normalisasi infrastruktur dasar seperti listrik dan jalan yang dikelola oleh PLN dan Kementerian PUPR.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *