Home / News / Gunung Semeru Kembali Erupsi Disertai Letusan pada Jumat Malam

Gunung Semeru Kembali Erupsi Disertai Letusan pada Jumat Malam

Lumajang, Jawa Timur — Jumat, 17 Oktober 2025 (cvtogel alternatif)
Gunung Semeru, gunung berapi tertinggi di Pulau Jawa, kembali menunjukkan aktivitas vulkanik tinggi dengan erupsi disertai letusan pada Jumat (17/10) malam. Berdasarkan laporan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), erupsi terjadi pada pukul 20.25 WIB, disertai kolom abu tebal yang menjulang sekitar 300–500 meter di atas puncak (4.276 mdpl).

Detail Kejadian

Erupsi terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 21–22 mm dan durasi gempa erupsi mencapai 119–158 detik. Letusan menghasilkan kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal, yang condong ke arah barat daya.

Dari pantauan visual, material vulkanik terbawa angin ke wilayah di sekitar Kabupaten Lumajang dan sebagian Malang Selatan, menyebabkan hujan abu tipis di beberapa titik.

PVMBG melaporkan bahwa dalam 24 jam terakhir, Gunung Semeru telah mengalami lebih dari 20 kali letusan, dengan ketinggian kolom abu berkisar antara 500 hingga 1.000 meter di atas puncak. Erupsi kali ini tidak disertai luncuran awan panas, namun potensi tersebut masih tetap ada mengingat peningkatan aktivitas vulkanik di sekitar kawah Jonggring Seloko.

Status dan Imbauan Resmi

Status aktivitas Gunung Semeru saat ini masih berada pada Level II (Waspada). PVMBG mengeluarkan serangkaian imbauan bagi masyarakat di sekitar wilayah rawan bencana:

  1. Dilarang beraktivitas dalam radius 3 km dari kawah atau puncak Gunung Semeru.
  2. Tidak beraktivitas di sektor tenggara (Besuk Kobokan) hingga jarak 8 km dari puncak karena merupakan jalur utama aliran awan panas dan lahar.
  3. Di luar jarak tersebut, masyarakat diminta menjaga jarak minimal 500 meter dari tepi sungai di sepanjang alur Besuk Kobokan, karena aliran lahar dan guguran material dapat meluas hingga 13 km dari puncak.
  4. Masyarakat diimbau tetap waspada terhadap potensi lahar hujan, terutama saat turun hujan deras di sekitar puncak.

PVMBG juga mengingatkan agar warga tidak melakukan aktivitas penambangan pasir atau batu di sepanjang sungai yang berhulu di Gunung Semeru, seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat.

Kondisi Masyarakat dan Respons Darurat

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang menyatakan masih memantau kondisi warga di sekitar Kecamatan Pronojiwo dan Candipuro, yang berada di jalur awan panas. Hingga malam ini, belum ada laporan korban jiwa maupun kerusakan material akibat erupsi tersebut.

Tim pemantau Gunung Semeru di Pos Pengamatan Gunung Api (PPGA) Semeru di Gunung Sawur juga terus melakukan pengamatan intensif dan melaporkan setiap peningkatan aktivitas secara real time melalui aplikasi MAGMA Indonesia.

BPBD telah menyiagakan peralatan evakuasi dan menyiapkan titik kumpul darurat di beberapa desa terdampak, sambil berkoordinasi dengan TNI, Polri, dan relawan.

Latar Belakang Aktivitas Semeru

Gunung Semeru merupakan salah satu gunung api paling aktif di Indonesia. Aktivitas erupsi hampir terjadi setiap hari dalam skala kecil hingga sedang. Pada Desember 2021, Semeru sempat mengalami erupsi besar yang memicu awan panas sejauh lebih dari 10 km dan menelan puluhan korban jiwa.

Sejak peristiwa itu, PVMBG terus mempertahankan status Waspada (Level II), dengan pemantauan harian melalui kamera CCTV, sensor seismik, dan laporan visual dari masyarakat sekitar.

Pesan Keselamatan

Masyarakat diimbau untuk:

  • Selalu menggunakan masker dan pelindung mata saat terjadi hujan abu.
  • Menutup sumber air (sumur, tandon, bak mandi) agar tidak terkontaminasi abu vulkanik.
  • Mematuhi seluruh arahan dari PVMBG, BPBD, dan aparat setempat.
  • Segera mengungsi ke lokasi aman apabila terdengar suara gemuruh kuat atau hujan abu tebal turun secara tiba-tiba.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *